Tabligh Akbar HUT Ke-37 UNISKA MAB. Ust. Subki: “Syekh Arsyad meninggal, namun masih hidup”

Berita

Menutup rangkaian perayaan HUT ke-37 UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari, diadakan Tabligh Akbar dengan mendatangkan Da’i yang sering mengisi acara di televisi nasional, yaitu Ustadz Subki Al-Bughury.

Ayo daftar di Fakultas Studi Islam Uniska

Terdapat 3 Jurusan yang telah treakreditasi BAN-PT:

Hukum Ekonomi Syariah (Gelar S.H)

Ekonomi Syariah (Gelar S.E)

Pendidikan Guru MI (Gelar S.Pd)

Link pendaftaran pmb.uniska.ac.id

Didampingi oleh Bapak Gt.Irhmani (Ketua Yayasan UNISKA), Bapak Abdul Malik (Rektor UNISKA) bersama jajaran, Ust. Subki menyampaikan bahwa Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang merupakan mercusuar keilmuan Banjar memang sudah meninggal, namun beliau tetap hidup. “Apa yang membuat beliau tetap hidup? yaitu dengan karya-karya beliau” ujar beliau. Dengan karya yang diwariskan, sehingga seakan-akan Syekh Arsyad masih tetap hidup hingga sekarang.

Hal ini lah yang seharusnya diteladani oleh segenap civitas akademika UNISKA, baik itu dosen maupun mahasiswa, yaitu hendaknya melahirkan sebuah karya, sehingga karya tersebut bisa diambil manfaat oleh orang lain.

Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh salah seorang ulama Banjar yang diberi gelar Al-Azhar kedua oleh mahasiswa Indonesia – Malaysia di Al-Azhar Kairo, yaitu Ust. Nuruddin Marbu, beliau pernah menyampaikan bahwanya ada salah seorang ulama yang keilmuannya setara dengan 4 Imam Mazhab (Hanafi, Maliki, syafi’i, dan Hambanli), yaitu Imam Abu Laits.

Namun yang membedakan antara Imam Abu Laits dengan keempat Imam mazhab adalah beliau tidak sempat untuk menyusun sebuah buku dan tidak sempat mengkader seorang murid untuk meneruskan keilmuan beliau.

Oleh sebab itu, sebagaimana kata pepatah “harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama”. Dan bagaimana supaya nama seorang manusia dikenang, yaitu dengan mewariskan karya.*

 

Tinggalkan Balasan