Pada tanggal 2-8 Desember 2019, diselenggarakan Kejuaraan Dunia Karate Tradisional yang bertajuk 20th IKTF Karate Championship di Curitiba, Brazil.
Tiga nama atlet Karate Tradisional Kalsel tersebut yakni M Fickryan Hidayat dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, M Isra Muhyidin dari Banjarmasin, dan Rizkya Destiawati Putri Asrori dari Banjarbaru. Nama pertama dan kedua merupakan mahasiswa Unversitas Islama Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari. Terkhusus nama pertama merupakan mahasiswa Program Studi PGMI Fakultas Studi Islam UNISKA.
Hasil yang sangat membanggakan diraih oleh atlet asal Banua ini. Muhammad Isra, mahasiswa semester III Universitas Islam Kalimantan (UNSIKA), dan Desti, siswa kelas XII SMKN 2 Banjar Baru, Kalimantan, mengharumkan nama bangsa dengan menyabet gelar di kejuaraan tersebut. Sedangkan Fikriyan berhasil menjadi ranking ke-6 pada lomba yang diikuti oleh 50 negara ini. Prestasi ini menjaga tradisi Indonesia yang selalu meraih emas pada even tersebut.
Dikutip dari merdeka.com, Ketua Umum Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Muchlas Rowie menegaskan, gelar juara dunia ini adalah bukti atlet Indonesia bisa menunjukkan kemampuannya di kancah internasional.
“Kami semua merasa bangga dengan prestasi ini dan tentunya gelar ini menunjukkan bahwa atlet-atlet kita bisa bersaing dengan atlet dunia,” kata Muchlas dalam siaran pers, Senin (9/12).
Kejuaraan Karate Tradisional Dunia XX diselenggarakan dari 2 hingga 8 Desember di Gimnasium PUCPR di Curitiba-PR Brazil dengan serangkaian kegiatan, yaitu: V Piala Dunia Interclubs, kursus teknis dan arbitrase, kongres ilmiah, pertemuan Universitas Tradisional Karate dan Komite Teknis dan Administrasi, Majelis Kontinental dan Majelis Umum.