Bertempat di Zuri Hotel pada hari Kamis tanggal 24 Agustus 2023, Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari menyelenggarakan Lokarya Kurikulum bagi 3 program studi yang ada, yaitu Hukum Ekonomi Syariah, Ekonomi Syariah, dan Pendidikan Guru MI.
Lokakarya ini menghadirkan 3 orang narasumber ahli terkait bidang masing-masing, yaitu bidang PGMI menghadirkan Profesor Dr H Fauzan dari Universitas Islam Nasional (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian Dr H Abdul Mujib dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dihadirkan untuk memberi masuka kurikulum prodi HES. Serta Profesor Dr Hj Euis Amalia dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. yang memberi masukan untuk prodi Ekonomi Syariah.
Dekan Falkutas Studi Islam, Akhmad Hulaify menyebutkan bawah ada beberapa rangkaian terkait perumusan kurikulum ini. Jika sebelumnya pihaknya menggelar kegiatan serupa dengan mengundang stakeholder. Sehingga bisa diketahui lulusan yang ideal menurut stakeholder. Dari masukan tersebut dapat direncanakan standar lulusan dan struktur kurikulum yang tepat.
Sedangkan kegiatan kali ini yakni pematangan capaian dari kurikulum di prodi. Khususnya dengan adanya pakar yang didatangkan. Dikutip dari Tribun Banjarmasin beliau mengatakan:
“Jadi ada batasan menyusun kurikulum yang akan ditetapkan. Apakah sudah sesuai dengan aturan, kebutuhan dari masyarakat, dan sistem di UNISKA. Tugas narasumber ini nantinya akan memilih mana yang boleh dan tidak. Jadi usulan dari stakeholder sebelumnya akan dipilah kesesuaiannya. Makanya dibawa untuk peninjauan ini sudah sesuai dengan aturan atau tidak,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor Islam Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari , Prof. Abd Malik, SPt., M.Si., Ph.D., IPU., ASEAN Eng menyatakan bahwa update kurikulum menjadi kewajiban bagi perguruan tinggi. Update kurikulum ini sudah dilakukan di masing-masing program studi dan fakultas guna menyesuaikan kurikulum dengan zaman sehingga bisa ikut bersaing pada kompetensi global.
Sementara itu, Narasumber Lokakarya Profesor Dr Hj Euis Amalia dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, memaparkan bahwa persepsi kurikulum saat ini harus berbasis link and match. Yaitu menghubungkan pengembangan antara pengembangan akademik di perguruan tinggi tetapi juga harus terkoneksi dengan dunia industri dan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, kurikulum ini merupakan kepentingan mahasiswa. Kepentingan agar bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk masyarakat dan industri.
“Kurikulum ini harus adaptif, flexibel tanpa mengurangi subtansi kompetensi yang dihasilkan lulusan. Harus jelas rumusan profil, capaian pembelajaran harus terukur. Sehingga output dan outcome sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.